nusakini.com--Indonesia kembali berpartisipasi pada 81st Thessaloniki International Fair (TIF) 2016 yang berlangsung pada 10-18 September 2016 di TIF Helexpo, Thessaloniki. Pameran dagang internasional TIF pertama kali diselenggarakan pada 1926. 

Ajang TIF merupakan pameran dagang terbesar di Mediterania dan Balkan. TIF dikenal sebagai lokasi pertama kali diperkenalkan minuman kopi dingin "Frappe" pada 1957. Tonggak sejarah lain adalah upaya promosi perusahaan "Life Savers" melalui pembagian permen gratis mengakibatkan para pengunjung rela mengantri. Tak dinyana pada TIF 2016, kejadian serupa terulang, dengan antrian panjang di depan Booth Indonesia di Pavilion No. 16. 

Cooking demo diikuti dengan penyajian mie goreng secara cuma-cuma di stand Indonesia berhasil menarik minat pengunjung. 3.000 paper cup terbagi habis selama pameran 9 hari tersebut. "Satu kali antrian bisa mencapai 15-20 orang. Itu pun banyak yang tidak kebagian," tutur William Ho, Regional Manager International Operations Division Indofood. Lila Anastadiadou, manajer International Exhibitions and Eastern Macedonia Thrace TIF Helexpo, mengungkapkan Booth Indonesia menjadi "buah bibir" warga Thessaloniki selama seminggu terakhir dan pemikat TIF 2016.  

Selain produk makanan, stand Indonesia juga memamerkan produk Indonesia lainnya seperti furniture dan handicraft. PT Indofood Sukses Makmur, PT Mayora Indah dan PT Sayap Mas Utama (Wings Group) secara khusus digandeng KBRI Athena untuk mendorong ekspor produk Indonesia ke Yunani. Saat ini produk makanan Indonesia, khususnya mie instan, telah beredar di toko-toko di Athena maupun Thessaloniki dengan jumlah terbatas dan mengandalkan suplai dari Belanda. 

Animo pengunjung terhadap sampel mie goreng turut memikat para pelaku bisnis Yunani. Tak kurang dari 10 perusahaan Yunani menjajaki kemungkinan impor mie instan dari Indonesia. Salah satunya adalah distributor utama produk makanan Asia bagi dua retail chain raksasa Yunani, yakni Sklavenitis dan AB Vasilopoulos. Diharapkan pada awal 2017, produk makanan instan Indonesia telah beredar di seluruh supermarket di Yunani. 

​Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Athena, Bharata, mengungkapkan Yunani patut dipertimbangkan sebagai alternatif lokasi pembangunan pabrik produk mie instan Indonesia untuk pasar Eropa. (p/ab)